InfoBengkulen.com,- Fonika Thoyib Koordinator Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu (JPPB) mengatakan Kasus asusila dengan pelaku Kepala UPT PPA kota Bengkulu merupakan preseden buruk yang seharusnya tidak perlu terjadi jika ada hati bagi pelindung perempuan dan anak.
Menurut Fonika Thoyib kasus yang terjadi dikota Bengkulu itu sudah menjadi sorotan Nasional apalagi penempatan lelaki sebagai kepala UPTD PPA, dinilai tidak sesuai dengan visi misi PPA dan rentan terjadi penyalah gunaan wewenang seperti yang terjadi saat ini.
“Kenapa harus Lelaki sebagai kepala UPTD PPA itu yang menjadi pertanyaan kita sebagai aktifis perempuan,” ujar Fonika Thoyib
Koordinator Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu (JPPB).
Dalam kasus asusila dengan korban anak dibawa umur tambah Fonika tidak ada kata damai karena kasus itu merupakan pidana murni dan anak memiliki undang undang spesial dan dalam perlindungan negara.
“Kita harap kasus serupa tidak lagi terjadi apalagi sebagai tempat mengadu dan minta perlindungan malah menjadi predator yang merusak masa depan anak tersebut,” ujar Fonika geram.
Kasus asusila yang dilakukan oknum PNS PPA kota Bengkulu ini kata Fonika sudah menjadi sorotan kementerian perlindungan perempuan dan anak.
“Kita ingin keadilan untuk korban dan tiga orang pelaku yang menyetubuhi korban dapat diproses secara hukum,” tegas Fonika Thoyib
Koordinator Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu (JPPB).
Seperti diberitakan sebelumnya LN oknum PNS kota Bengkulu di tahan penyidik reskrim polresta kota Bengkulu terkait kasus pencabulan dengan korban anak di bawa umur. Kronologi kejadian korban meminta perlindungan ke PPA kota Bengkulu setelah menjadi korban rudapaksa, namun bukan perlindungan yang di dapat melainkan korban dilecehkan oleh oknum PNS di Unit PPA kota Bengkulu. (Her)