InfoBengkulen.com,-Bengkulu Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin berkeliling seharian di Provinsi Bengkulu, untuk berqurban di 3 Kabupaten Kota.
“Alhamdulillah, setelah melaksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Al-Qiswah (Yayasan Nuraini Najamudin Kota Bengkulu), kita memulai rangkaian pemotongan hewan qurban dari sini,” ungkap Sultan di sela rangkaian. Kamis (29/6).
Kemudian Sultan rombongan berkeliling sekligus melakukan, Penyembelihan hewan kurban beberapa lokasi dikota Bengkulu yaitu kekelurahan Bumi Ayu, kelurahn lingkar barat kemudian langsung menuju ke desa Tabalagan Bengkulu Tengah dan terakhir dikecamatan Lais Bengkulu Utara. Total 15 ekor sapi kurban dari Sultan dan keluarga besar Najamudin untuk tahun ini.
Momentum Hari Raya Idul Adha tahun ini menyimpan kesan tersendiri bagi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin.
Selain menyerahkan langsung hewan qurban ke setiap kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu, Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu berkesempatan merayakan Hari Raya Idul Adha bersama keluarga besar dan masyarakat di kampung kelahirannya Bengkulu.
“Idul Adha adalah kesempatan paling penting kepada semua umat muslim untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan dan kesyukurannya kepada Tuhan Allah SWT. Berqurban bagi kami merupakan bentuk pengabdian dan perjuangan tanpa pamrih Nabi Ibrohim dan Ismail yang patut di teladani” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Sultan, lebaran haji perlu dijadikan sebagai ibadah sekaligus tradisi membangun kekuatan sosial sekaligus ekonomi bangsa. Yang dalam perspektif Islam disebut hablu minallah sekaligus hablu minannas.
“Kami mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha dan Wa bil Khusus kepada seluruh umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji ke Tanah suci Mekkah pada tahun ini,” ucap Sultan.
Lebih lanjut mantan aktivis KNPI berharap agar perayaan Idul Adha kali ini menjadi momentum penting bagi bangsa ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama di tengah hiruk-pikuk politik yang semakin memanas menjelang tahun Pemilu 2024.
“Idul Adha dan Ibadah Haji harus menjadi sarana pemersatu di tengah kontestasi politik jelang Pemilu 2024. Terutama bagi para elit politik dan khususnya pemerintah dalam memperkuat kohesi sosial dan keseimbangan demokrasi Indonesia,” tutupnya. (**)
