Helmi Mian Gubernur dan wakil Gubernur Bengkulu periode 2025-2030 dilantik 20 februari 2025.
Kalau dihitung usia pemerintahan Helmi Mian baru seumur jagung dan kerap mendapat hujatan dari kalangan yang belum move on atau barisan sakit hati.
Apalagi Helmi Hasan dengan tegas menghapus biaya belanja publikasi yang sebelumnya mencapai 56 Miliar Rupiah dan dipangkas hingga 89 persen. Pemangkasan biaya belanja publikasi dialihkan untuk infrasttuktur jalan dan jembatan.
Tentu saja banyak yang kecewa karena selama ini kenyang makan APBD untuk biaya publikasi menjadi mendadak kering. Biasanya mendapat anggaran mencapai ratusan juta rupiah kini mendadak kering menjadi nol rupiah,Panik kan?
Untuk mencari perhatian harus keluarkan jurus kritik pedas dan serang sana serang sini biar di lirik Helmi Mian dan di rangkul.
Mungkin cara seperti ini cara kampungan yang mencari perhatian.
100 hari kerja Helmi Mian banyak kebijakan yang dianggap kontroversi dari kebijakan gubernur sebelumnya,seperti di zaman Helmi Mian dianggarkan pembangunan infrastruktur hingga 700 miliar. Sedangkan di pemerintahan Rohidin Rosjuansyah angaran infrastruktur hanya 10 Miliar saja.
Kok bisa Helmi Mian Ploting Anggaran 700 miliar untuk infrastruktur ?
Ternyata anggaran 700 miliar itu di ambil dari efisiensi anggaran yang dinilai tidak terlalu penting,seperti perjalanan Dinas,dana pembelian kendaraan dinas dan termasuk anggaran belanja publikasi.
Selain kebijakan anggaran diera pemerintahan Helmi Mian timbul persoalan dangkalnya alur pelabuhan pulaubaai yang dianggap kesalahan Helmi Mian, tentu ini anggapan yang luar biasa sesatnya karena alur pelabuhan pulaubaai terjadi pendangkalan disebabkan sudah tidak dikeruk sejak bertahun sebelumnya sehingga gundug an pasir sedimen tidak lagi menjadi tumpukan melainkan sudah membentuk pulau di pintu masuk alur pelabuhan.
Mampetnya pintu alur itu menyebabkan tersendatnya pendistribusian BBM ke Bengkulu. Tidak itu saja tongkang batu bara yang siap ekspor pun tidak bisa beroperasi.
Menjelang 100 hari,Helmi Mian di serang dengan Opsen pajak yang naik hingga 66 persen. Tidak itu saja hujatan langsung datang bagaikan rudal menyerang Helmi Mian, padahal opsen pajak merupakan kebiJkan dari undang undag nmor 01 tahun 2022 yang di perkuat dengan perda 07 tahun 2023 tentang keuangan dan pajak daerah. Yang miris lagi ada anggota Dewan yang berkoar seperti pahlawan,tapi ternyata perda no 07 tahun 2023 merupakan produk si Anggota Dewan itu.
Helmi Mian sempat di serang dengan pembelian Mobil Dinas,padahal mobil Dinas yang di beli itu ketika era transisi PLT Gubernur di jabat Rosjuansyah dengan sekda Hariadi, tapi yang di bully Helmi Mian.
100 hari kerja Helmi Mian, tentu kondisi Bengkulu tidak seindah taman bunga, tapi berbagai kejadian bencana Alam seperti banjir bandang dikabupaten Bengkulu Tengah yang menghanyutkan dua rumah warga, kejadian kebakaran di kecamatan Teluk Segara,yang menghanguskan 10 rumah warga, ada kecelakaan bahari warga yang tenggelam ketika berwisata ke pulau tikus dengan 8 orang meninggal dunia, dan yang terbaru Bengkulu mendapat bencana Alam gempa bumi 6,3 magnitudo dan menghancurkan puluhan rumah warga dikota Bengkulu.
Gubernur Bengkulu dengan tegas membantu bangun ulang rumah warga yang hancur dan membantu biaya renovasi rumah yang mengalami kerusakan.
100 hari kerja beberapa kebijakan di nilai pro rakyat sesuai dengan visi misi APBD untuk rakyat, tapi ada yang kembali menilai Helmi Hasan Gubernur tidak bisa kerja karena belum ada yang di perbuat.
Nah di 100 hari kerja belum terlihat ada pembangunan, karena saat ini masih proses persiapan pembangunan insfrasttuktur.
Jadi kita tunggu anggaran 700 milliar itu di realisasikan tahun 2025 yang hanya menyisahkan hitungan bulan saja.
Bukan kah selama dua periode Rohidin Mersyah pembangunan tidak ada terlihat tapi semua merasa Bengkulu baik baik saja.
Apa Karena belanja publikasi mencapai 56 milliar ?
Kita tunggu apakah Bunga itu lebih harum di bandingkan kotoran.
Penulis Heryandi Amin.