InfoBengkulen.com,- Rencana pemerintah membangun kolam resistensi di lokasi kelurahan Sukamerindu dan kelurahan Sawah Lebar mulai bergejolak.
Awal rencana pembangunan masyarakat bersemangat karena di janjikan ganti untung namun dalam berubah menjadi ganti rugi dan masyarakat merasa dirugikan.
Apalagi dalam ganti lahan dihargai 80 ribu permeter bahkan ada yang digabti dengan harga 69 ribu rupiah permeter.
” kami punya lahan kecil tali ada pohob sawit yang sudah berbuah walaupun tidak buat kaminkaya tapi bisa la mencukupi kebutuhan sehari hari,” ujar warga yang mendapat ganti rugi.
Selain itu ada warga mengaku perjanjian ganti lahan tidak sesuai,dan tanah mereka hanya di hargai 69 ribu permeter.
“Kami di undang pertemuan disalah satu hotel dan kami di jabarkan terkait ganti rugi dan di suruh tandabtangan,ada wargabyang tanda tangan dna ada yangbtidak tanda tangan,” ujar warga yang takut nama nya disebut.
Sementara itu adanya gejolak warga dalan pembebasan lahan rencana pembangunan kolam resistensi penanggulangan banjir itu ketika dikonfirmasi ke lurah Sukamerindu Rendra Prajadinata mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi antara pemilik lahan dengan pihak yang akan membangun kolam rsistensi.
“Kami pihak kelurahan hanya memfasilitasi saja dan untuk teknia ada tim khusus yang di bentuk dalamnpelaksaan proyek strategis nasional ini,” jelas Lurah Sukamerindu.
Proyek pwmbangunan kolam resistensi di kelurahan sukamerindu dan kelurahan Sawah Lebar kota Bengkulu ini dijadwalkan akan berlangsungbpada 2026,dan 2025 masih melakukab pembesasan lahan.
(Her)















