Kalau fiskal itu kendaraan, maka Helmi Hasan-Mian baru saja duduk di kursi sopirnya pada 20 Februari 2025. Tangki bensin belum penuh, jalanan banyak lubang, tapi pelan-pelan mesin Bengkulu mulai menderu. Tanda-tanda ekonomi bergerak mulai kelihatan dari APBD yang ngebut realisasi sampai angka kemiskinan yang akhirnya turun.
Data Fiskal Bengkulu 2025 :
Realisasi APBD Konsolidasi (1 Jan – 30 Sep 2025): Pendapatan daerah Rp1,81 triliun dari pagu Rp2,99 triliun (≈ 60,58%). PAD terealisasi Rp698,71 miliar dari target Rp1,23 triliun (≈56,75%).
Angka kemiskinan Bengkulu turun dari 13,56% (2024) ke 12,08% (Maret 2025) — artinya ada pergerakan nyata, bukan sekadar spanduk prestasi. Kapasitas fiskal daerah masih belum maksimal (indeks 0,3213). Helmi Hasan mulai gas cepat, Ia langsung tancap gas lewat forum investasi, kebijakan percepatan belanja dan target peningkatan PAD.
Angka kemiskinan turun, penurunan 1,4 persen dalam setahun itu bagus — roda sosial mulai mutar. Bengkulu sedang menanjak dari *“fiskal rapuh”* menuju *“fiskal tangguh”.* Helmi Hasan baru mengatur gigi saat konsisten di tahun depan roda ekonomi Bengkulu bisa melaju tanpa tersendat.
Helmi bukan datang hanya bawa strategi dan semangat jalan cepat. Sekarang Bengkulu bukan lagi cuma bicara angka di laporan, tapi sudah bisa tunjuk hasil jalan provinsi diperbaiki, investasi masuk dan kemiskinan turun.
Oleh : Riswan
OPINI EKONOMI















