InfoBengkulen.com,- Partai Golongan Karya (Golkar) atau secara umum disingkat dengan Partai Golkar adalah sebuah partai politik di Indonesia. Didirikan sebagai Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) pada tahun 1964, dan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam pemilihan umum nasional pada 1971 sebagai Golkar (Golongan Karya). Partai Golongan Karya tidak resmi menjadi partai politik hingga tahun 1999, ketika Golkar diperlukan untuk menjadi sebuah partai untuk mengikuti pemilihan.
Partai Golkar dengan lambang pohon beringin ini memang mumpuni dalam mengatur pergerakan partai meskipun dalam situasi terburuk seperti dualisme pimpinan dan akhirnya Golkar tetap menjadi partai besar.
Dalam menentukan pimpinan partai baik di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten kota Partai ini selalu menggunakan peluang untuk merektrut kepala daerah sebagai ketua.
Seperti di tingkat Nasional partai golkar di pimpin tokoh tokoh nasional yang berkiorah di pemerintahan seperti Bung Akbar Tanjung yang kala itu menjabat sebagainketua DPR RI, jusuf Kalla yang menajbat sebagai wakil presiden RI, dan beberapa pengusaha seperti Avurizal Bakrie sempat menjadi pimpinan Golkar. Denganbdipimpun tokoh tokoh besar di tingkat nasional ini menjadi salah satu cara Partai golkar tetap eksis hingga ke pelosok desa.
Sedangkan untuk tingkat provinsi dan kabupaten kota, partai golkar tetap dengan pola kepala daerah menjadi ketua DPD.
Seperti DPD partai Golkar pernah di pimpin Ridwan Mukti ketika menjabat sebagai gubernur Bengkulu, dan mengundur kan diri ketika terjaring operasi tangkap tangan KPK, hingga Ridwan Mukti mundur sebagai ketua DPD, dan digantikan Rohidin Mersyah yang juga sebagai Gubernur Bengkulu dan kembali mengundurkan diri setelah terjating OTT KPK.
Partai berlambang pohon beringin ini dijadwalkan akan menggelar musda untuk menetapkan ketua DPD golkar yang baru.
Dalam pemilihan ketua Partai besar ini kecerdasan dan kemampuan untuk berinteraksi ke interen dan eksteren partai harus berjalan dengan baik.
“Untuk pemilihan Ketua Dpd Golkar, yang harus diperhatikan harus memiliki prestasi,dedikasi,loyalitas dan tentunya calon tersebut tidak pernah melakukan perbuatan tercela,korupsi hingga melawan perintah pimpinan partai,” ujar Zulkatnaen Kaka Jodho yang pernah berkiprah di partai pohon beringin.
Dikatakan Mantan pengurus partai golakr ini biasanya pimpinan partai akan di ambil dari petinggi di pemerintahan. (Her)