InfoBengkulen.com,-Rapat pleno penetapan pemenang pilkada gubernur dan wakil gubernur provinsi Bengkulu diwarnai aksi pengusiran wartawan oleh pihak pengamanan dalam atau Pamdal KPUD Bengkulu. Seementara Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang ditetapkan tidak menghadiri rapat pleno.
Aksipengusiran terhadap awak media ini terjadi berselang beberapa menit rapat pleno akan dimulai. Awak media khususnya televisi yang tengah mengabadikan visual diminta keluar ruangan oleh sejumlah pria berseragam pengamanan. Pria bertubuh tegap dan berambut cepak itupun mengaku pleno tersebut tertutup sehingga awak media diminta tidak diperkenankan berada didalam ruangan tersebut.
Awak media yang terusir pun meminta staf kpud yang berjaga di meja tamu untuk membagikan id card liputan agar mereka dapat masuk mengabadikan visual pleneo penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih, lagi lagi permintaan tersebut ditolak dengan alasan tidak ada perintah atasan.
Aksi ini membuat puluhan awak media yang kecewa melakukan aksi balasan dengan memboikot sesi jumpa pers kepada Komisioner KPUD bengkulu. Stand press rilis yang disediakan tidak satupun diisi oleh wartawan yang memilih keluar dari area kantor kpud bengkulu.
Ditemui usai mengikuti pleno penetapan, Riswan tim LO paslon terpilih Helmi Hasan – Mian yang mewakili kandidatnya karena berhalangan hadir mengatakan,dari pleno itu pasangan Helmi Hasan dan Mian ditetapkan sebagai pemenang sebagai gubernur dan wakil gubernur bengkulu periode 2025 – 2030 dengan memperoleh suara sah 616.469 atau 55,09 persen dari total suara sah.
Namun dalam pleno tersebut belum ditentukan kapan jadwal pelantikan dan pihak paslon terpilih mengaku akan menunggu jadwal resmi yang ditetapkan pemerintah. (**)