Alaku
Alaku
Alaku

Prosesi Ritual Tabot di Ujung Masa

  • Share

InfoBengkulen.com.- Berbicara tentang tabot pemikiran kita akan terbawa ke Bengkulu karena hanya di Bengkulu ada festival tabot.

Ada kebanggaan tersendiri ketika budaya tabot diakui menjadi even budaya Nasional dan pernah diusulkan menjadi warisan budaya dunia tak benda ke Unesco organisasi,pendidikan, keilmuan dan kebudayaan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

TABOT yang akhir akhir berubah nama menjadi tabut. Tapi kita tidak persoalkan sebutan tabut atau tabot, hanya saja budaya tabot ini mulai tergerus dengan berbagai kepentingan.

Ditambah lagi semua telah paham di lokasi perayaan tabot yang biasanya diselenggarakan di lapangan merdeka bisa menjadi ladang uang karena pada setiap perayaan festival tabot perputaran rupiah sangat tinggi dilokasi tersebut, dari pedagang besar,pedagang kecil, pedagang kaki lima,hingga CV DUA JARI (tukang copet-red) ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Persoalan yang ada saat ini semua ingin diakui sebagai pemilik dan keturunan dari imam senggolo, seharusnya sebagai keturunan imam besar senggolo tidaklah perlu saling rebutan untuk diakui, seharusnya para keturunan itu INGAT ASAL BUKAN HASIL dan tidak perlu berteriak agar mendapat dukungan sebagai ahli waris.

Apalagi prosesi ritual tahun ini (2022) banyak yang tidak sempurna seperti tahun sebelumnya, karena saat ini ada dua kubu yang saling berseberangan, seharusnya pada saat malam mengambik tanah para pemilik penja ini akan berkumpul bersama sebelum digelarnya prosesi ambik tanah.

Tidak itu saja pada saat prosesi menjara satu kelompok tabot bansal akan bersilaturahmi ke kelompok tabot imam.
Pada malam menjara kedua kelompok imam akan bersilaturahmi ke kelompok tabot Bansal, tidak akan terdengar suara dhol saling sahut sahutan dan tidak ada lagi pelukan hangat dari setiap kelompok yang saling berkunjung seperti tahun tahun sebelumnya.

Prosesi ritual ini merupakan warisan leluhur selama pelaksanaan  tabot dari malam satu Muharam hingga 10 Muharam, pertanyaannya dengan dua kepengurusan ini mungkinkah prosesi ritual itu akan sama seperti warisan leluhur.

Mungkinkah, Prosesi ritual lain seperti arak jari jari, arak sorban dan tabot bersanding juga akan dilakukan seperti tahun tahun sebelumnya ?

Tabot Besanding

Tabot besanding merupakan prosesi puncak ritual drama kolosal sahidnya Imam Al Husein cucu baginda Rasullulah Muhammad SAW dipadang Karbala.
Tabot bersanding digelar setelah tabot imam dan bansal, naik puncak dan tabot panglima naik pangkek.
Pada malam ke10 tabot tabot itu akan disandingkan dilapangan merdeka, jadi salah besar jika sebelum jadwal bersanding ada tabot yang dikeluarkan apapun alasannya.
Seharusnya sebagai pewaris budaya semua pihak wajib saling menghargai dan tidak perlu saling tonjolkan diri tentang siapa dan siapa berasal dari siapa, cukup KITA INGAT ASAL DAN BUKAN HASIL.

Penulis Heryandi Amin bin Aminuddin,

Cloud Hosting Indonesia
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page