InfoBengkulen.com,- Menjabat Gubernur Tiga Bulan Helmi Hasan diterjang gelombang demonstrasi mahasiswa dan OKP, selain mahasiswa ada anggoga Dewan yang ikut ikutan berdemo seolah olah berpihak pada massa pendemo, aksi Unjuk Rasa itu Helmi Hasan dihujat dan di caci maki.
Menyikapi aksi unjuk rasa yang menghujat dan mencaci maki itu Helmi Hasan menilai caci maki dan hujatan dari mahasiswa dan OKP itu tidak harus menjadi panik dan depresi.
“Hujatan dan caci maki itu kita anggap Vitamin dan semakin tinggi ombak semakin enak bagi peselancar bermain selancar, jangan pula demo membuat tidak nyenyak tidur dan tidak enak makan,” ujar Helmi Hasan.
Menurut Helmi Hasan opsen pajak merupakan amanat Undang Undang jadi tidak bisa di rubah tetapi persoalan perda bisa di rubah karena produk daerah.
“Perda Bisa kita Revisi dengan pengusulan dari pemerintah provinsi atau inisiasi dari DPRD provinsi Bengkulu,” tegas Helmi Hasan.
Lebih menarik lagi demosntrasi itu digelar untuk mengkritisi kenaikan opsen pajak 66 persen. Padahal naiknya opsen pajak berdasarkan undang undang nomor 1 tahun 2022 dan diperkuat dengan perda nomor 7 tahun 2023 tengang pajak dan retribusi.
Dalam.peraturan daerah nomor 07 tahun 2023 ketua BAPEM PERDA Husin Abdisyah Sembiring yang terlihat berada ditengah mahasiswa yang berunjuk Rasa. (Her)
