InfoBengkulen.com, – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani mengungkapkan, sebanyak 86 orang di Kota Bengkulu beresiko terkena kasis stunting.
Dijelaskan joni Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Dikatakan Joni kasus stunting dalam satu tahun terakhir ini tercatat sebanyak 86 orang yang beresiko stunting. Tapi orang yang benar-benar dikatakan stunting itu alhamdulillah tidak ada.
“Ada 86 anak yang di khawatirkan terindikasi stunting, baru terindikasi ,” jelas Joni di Kota Bengkulu, Jumat (8/12/2023).
Joni menyatakan, antisipasi masyarakat yang beresiko stunting itu dinkes kota Bengkulu berkoordinasi dengan Pusyandu posyandu untuk menyalurkan bantuan tambahan gizi bagi anak yang berisiko stubting.
“Kalau yang beresiko stunting kita intervensi,dengan memberikan makanan-makanan, obat-obatan,” ujarnya.
Untuk Pencegahan stunting tersebut, Dinkes Kota Bengkulu merangkul semua sektor mulai dari lingkungan penderita maupun lainnya.
“Kita juga bekerjasama dengan lintas sektor, mungkin ada pengaruh lingkungan kita perbaiki, kemudian perekonomian kita bantu ekonomi keluarganya, sehinga bayi atau ibu tidak melahirkan bayi stunting,” jelas Joni. (**)