InfoBengkulen.com,- Sejarah pengasingan Bung Karno di Bengkulu,Dilansir dari Buku Kiprah Politik Soekarno, menyebutkan Bung Karno diasingkan di Bengkulu pada tahun 1938 hingga 1942. Selama diasingkan di Bengkulu, Soekarno ditemani sang istri Inggit Garnasih dan anak angkatnya Ratna Djuami
Sedangkan Thomas Stamford Bingley Raffles lahir pada16 Juli 1781 dan meninggal karena apopleksi atau stroke pada 5 Juli 1826, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-45. Di Inggris Raffles juga merupakan pendiri dan ketua pertama Zoological Society of London. Raffles dijadikan seorang Bangsawan pada tahun 1817.
Jadi jika Rohidin Mersyah menyebutkan Bung karno pernah bertemu dan berbincang dengan Thomas Raffles merupakan sebuat pernyataan yang di perkirakan akan merusak tatanan sejarah.
Apalagi jarak masa kehidupan kedua tokoh dunia itu sangat berbeda jauh.
” Bahaya ini Rohidin menyebarkan Hoaxs dengan memutar balikan fakta, dan ini membuktikan Rohidin itu tidak paham sejahrah,” jelas Agustam Rahman.
Ditambahkan Agustam, Seharusnya Rohidin harus banyak belajar sejarah dan baca literatur biar tidak gagal paham.
“Katanya penjaga budaya dan sejarah Bengkulu tapi pernyataan Rohidin malah merusak dan mengacaukan sejarah bengkulu, Banyak baca literatur,jangan sampai merusak sejarah yang ada,” pungkas Agustam.
Beredar video Rohidin Mersyah mempresentasikan benteng Malberough yang dulunya pernah menajdi tempat pengasingan Bung Karno selama di Bengkulu.
Dalam presentasi itu Rohidin Mersyah menyebutkan Bung karno pernah berbincang bersama Thomas Raflles, padahal dalam catatan sejarah Thomas Raffles meninggal di tahun 1826 dan Bung karno diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1938 sampai 1942.
(Her)