InfoBengkulen.Com.- diduga tidak ada beras seorang ibu bersama anak gadisnya yang berusia 14 tahun nekat mencuri pintu pagar stanlis milik keluarga pejabat di Bengkulu.
Pintu pagar di rumah Itu digotong untuk di jual ke gudang rongsokan.
Dari pengakuan suami pelaku uang yang diperoleh dari menjual besi pagar itu dibelikan beras oleh istrinya.
Tapi perbuatan ibu dan anak itupun ketahuan pemilik rumah hingga akhirnya melaporkan ke polsek Teluk Segara. Hingga akhirnya pelaku diamankan.
Tekait ada warga mencuri besi pagar itu diakui pihak kelurahan Sukamerindu.
“Kita usahakan bisa berdamai ini pelaku juga orang tidak mampu,”ujar Rendra Prajadinata Lurah Kelurahan Sukamerindu.
Setelah satu hari di amankan pelaku pencurian pintu pagar stanlis milik keluarga pejabat Bengkulu itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Insyallah bisa selesai secara kekeluargaan,”ujar Rendra.
Kasus pencurian pintu pagar Stanlis untuk beli beras terdengar unik dan menarik apalagi kasus itu seharusnya bisa diselesaikan dilingkungan dengan menghadirkan RT,RW ataupun Lurah sebagai mediator.
Tim wartawan InfoBengkulen mencoba menelusuri keberadaan keluarga Muklisin yang istri dan anaknya diamankan polisi terkait pencurian pintu pagar stanlis.
Menelusuri jalan Lombok kelurahan Sukamerindu tepatnya di RT 16 kelurahan Sukamerindu tim masuk kesebuah lorong yang hanya untuk pejalan kaki.
Di sederetan bedengan tim pun mengetuk sebuah pintu bedengan dan menyapa lelaki kurus yang tidak berbaju yang keluar dari ruang tengah.
Pasangan suami istri Muklisin dan Rukmini hijrah ke kota Bengkulu untuk mengadu nasib agar lebih layak.
Pasangan suami istri ini sebelumnya tinggal di kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
Diakui Muklisin meskipun sudah pindah ke kota Bengkulu tapi ia dan keluarga masih tercatat sebagai warga kecamatan Pondok kelapa kabupaten Bengkulu Tengah.
Dikota Bengkulu Muklisin bekerja sebagai pemulung dan buruh.
“Saya sekarang bekerja jadi buruh bangunan pak kebetulan dekat dari kontrakan saya dikelurahan Suka Merindu” ujar muklisin.
Diceritakan Muklisin kehidupan yang sulit itu dilewati bersama dua orang anak yang berusia 14 tahun dan 6 tahun semakin terpuruk setelah istri dan anaknya di laporkan warga kelurahan Suka Merindu ke kantor Polisi. Laporan itu dikarenakan istri dan anaknya mencuri pintu pagar warga di RT 15 Kelurahan Suka Merindu.
“Hari itu beras habis dan saya belum ada uang, mungkin istri saya mencuri untuk membeli beras,”ujar Muklisin tertunduk malu.
Rumah kontrakan Muklisin dan keluarga di RT 16 Kelurahan Sukamerindu itu trrlihat kosong dan hanya ada kasur lusuh dan kain yang tidak terlipat, satu galon Air serta baju yang digantung ditali.
Pada saat kedatang tim wartwan InfoBengkulen Muklisin terlihat sedang memasak nasi dengan terong dikukus didalam nasi tersebut.
Kasus pencurian pintu pagar stanlis milik keluarga pejabat itu damai dengan mengganti uang kerugian sebesar 7 juta rupiah. (Heryandi Amin)