Satu Muharam sudah dekat,kok bisa tahu?
Tahun baru islam diBengkulu sangat mudah untuk di ketahui meskipun tidak banyak dari kita yang hafal nama nama bulan di tahun hijriah.
12 bulan dalam kalender Islam, atau Hijriah, adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Dzulhijjah
Di Bengkulu dua bulan sebelum masuk satu Muharram masyarakat sudah mendengar hiruk pikuk nya pelaksaan festival tabot.
Biasanya diawali dengan adanya pembawa proposal yang mengatas namankan pembuatan tabot.
Tabot sendiri di adakan di Bengkulu dengan tujuan penyebaran agama islam.
Karena ketika masuk ke Bengkulu leluhur pembuat tabot sudah berusaha maksimal menyebarkan dakwa melalui berbagai cara ,namun penyebaran tidak begitu pesat.
hingga dibuatlah sebuah drama kolosal terbunuhnya Al Husien di padang Karbala. Al husien adalh cucu kesayangan Rasullullah.
Dalam prosesi pembuatan Tabot di namakan prosesi ritual ambik tanah, dengan makna manusia dari tanah dan akan kembali ke tanah sehingga manusia tidak perlu sombong dengan jabatan atau harta dan kekuasaan.
Prosesi duduk penja ,Prosesi malam.menjarah,arak jari jari,arak sorban, arak coki coki, prosesi naik puncak, prosesi malam tabot bersanding dan prosesi arak tabot tebuang.
Dalam prosesi ritual tabot tidak lepas dari pelajaran agama islam,namun tidak menyampingkan adat dan budaya lokal seperti dari kesenian lokal yang seperti ikan ikan. Sedangkan di keluarga tionghua ada kesenian Telong telong yang ikut dalam prosesi ritual tabot.
Dulu tabot dibuat untuk penyebaran Agama islam, tapi kini tabot di buat untuk mencari keuntungan pihak pihak tertentu.
Jika dulu tabot dibuat untuk kepentingan dakwah tapi sekarang tabot sudah menjadi warisan budaya dan ladang bisnis.
Ada pesan dari almarhumah Hasana Binti Abdoelah salah seorang keturunan dan pewaris budaya tabot.
“Ingat Asal,Bukan Hasil,”
Penulis : Heryandi Amin cucu Hasana Binti Abdoelah.