InfoBengkulu,com.- kasus Asusila yang menimpa Gadis belia berusia 13 tahun warga kepahyang yang sebelumnya sedikit tersendat akhirnya berlanjut ke meja hijau.
Kasus kerasan seksual yang dilakukan paman korban sebut Oom Jaka. Disidang dengan agenda pemeriksaan saksi korban dan saksi pelapor.
Walid Al Akbar SH penasehat hukum orang tua korban mengaku kecewa dengan proses hukum yang berjalan lamban.
“kasus ini terjadi September 2023, kasus yang menimpa anak klien nya menyebabkan korban mengalami trauma. Korban mengalami kecemasan dan ketakutan kita sudah bawa korban ke psikolog untuk menguatkan kejiwaan korban.
Dikatakan Walid penasehat hukum korban pihaknya sudah berkoordinasi dengan bagian Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Bengkulu.
“Kita Khawatir ada orang kuat yang mengintervensi proses peradilan jadi kami berkoordinasi dengan pidana umum kejaksaan Tinggi Bengkuku,”
Dikatakan Walid pihaknya akan melaporkan ketakutan korban ke Asisten pengawasan.
” kita tetap beekoordinasi ke pengawasan kejaksaan Tinggi untuk mengawal proses hukum kasus asusila dengan korban anak dibawa umur,” ujar Walid.
Kasus asusila yang dialami korban gadis belia berusia 13 tahun menyebabkan korban trauma apalagi ada yang menyebut nama oom dan korban langsung cemas.
“Kalau ada yang bilang oom datang korban langsung cemas dan bertanya oom siapa sambil berusaha menghindari ke kamar, ataupun lari mencari perlindungan ke ibunya,” ujar Walid.
(Her)
